Minggu, 18 Oktober 2009

Story Behind The Song Hatiku Percaya

28 Juni 2008, malam itu di SUN CITY Ballroom, Jakarta, saya berserta seluruh
tamu undangan yang hadir menjadi saksi kebahagiaan sahabat kami
Edward Chen & Agnes Prawoto dalam resepsi pernikahan mereka.
Dan ternyata kebahagiaan yang terpancar malam itu di wajah kedua mempelai
sarat dengan makna, .. sebuah makna kemenangan iman..
Butuh stamina 'percaya' yang besar terhadap rencana Tuhan yang indah dalam
hidup mereka, sebelum akhirnya dapat mewujudkan hari sukacita itu.
Bulan demi bulan sebelumnya yang dilalui dalam pergumulan berat, penderitaan
hati, tangis, kesesakan, rasanya worth it bila ujungnya adalah sukacita. 

Sebuah perjuangan cinta yang nggak mudah, ternyata di tangan seorang
penyembah, bisa menjadi sebuah lagu yang bukan hanya menguatkan penciptanya,
tapi kelak akan memberkati banyak orang dalam pergumulan yang berbeda, ....
pelayanan, pekerjaan ataupun rumah tangga.
Kok bisa???
Because it's not a matter of a love story, but a heart that trust God more
than anything.

Karena ini kisah cinta, sebaiknya dengarkan langsung penuturan saksi
kuncinya.... haha... maksudnya langsung dari Edward Chen yang membukakan isi
hatinya, yang menjadi latar belakang penulisan lagu "HATIKU PERCAYA".

Edward Chen:

Sudah cukup lama Edward mendoakan pasangan hidup yang dari Tuhan ....
Sebenarnya kalo mau mencari pacar saja, banyak orang yang mengatakan terlalu
mudah untuk seorang Edward Chen (selanjutnya disingkat 'ec')...
(duuh...... nyadar banget nih kalo cakep...hehe. ..ini comment Julita...).

Tapi sekali lagi prinsip Edward, pasangan Edward harus yang seiman dan yang
mengerti Edward serta support Edward, plus... yang bisa nyanyi dan ngerti
music lah... hehehe.

Yang memperkenalkan ec dgn Agnes adalah Vivi (istri koko ec) yang kebetulan
ke Jakarta dan bertemu Agnes di salon.. Itulah pertemuan pertama kami yang
biasa-biasa aja dan tidak terpikirkan ada kelanjutannya.

FALLING IN LOVE

Sekitar sebulan kemudian ..... ec ketemu lagi dengan Agnes di restoran dan
mulai saat itu terjadi pembicaraan. Dalam hati ec ada suara yg bilang minta
"nomer hpnya dong..." (karna sebelumnya ec belum pernah minta nomer hp
cewek, jadi agak kikuk mintanya ..hehe..)
Semenjak itulah kalo ec pulang pelayanan dari luar kota atau luar negri
sebisa mungkin kontak Agnes dan mengajak lunch or dinner gitu...
Waktu bergulir dan akhirnya sepertinya kami merasa ada kecocokan dari
berbagai segi, hobi, ...music, dsb...

Nah ... setelah sekian bulan cukup saling kenal.., maka ec berniat utk
memperkenalkan Agnes ke ortu ec. Namun ternyata ortu ec hanya menerima Agnes
sebagai teman biasa, bukan sebagai calon menantu.
Sikap ini tergambar dari respon mereka saat ec berniat untuk lebih seriussss
dengan Agnes maka ortu selalu menolak dan merambat ke keluarga besar ec yang
juga selalu tidak mau mendengar penjelasan ec.

Tapi namanya udah mulai ada cinta, yaaaah... ec tetap jalan ....
Pikir ec, suatu saat ortu pasti bisa ngerti.
Tapi ternyata nggak semudah yang ec bayangkan, ortu punya pandangan dan
pilihan lain.
Latar belakang orang tua ec yang bukan dari kota besarlah (mereka tinggal di
Sumba) yang membuat mereka menolak pilihan ec. Papi mami kurang sreg dengan
cewek kota besar.
Mereka lebih setuju kalau ec jadian dengan orang yang udah saling kenal.
Keluarga jauh ortu ec punya banyak kenangan buruk, kalo merit dengan orang
kota besar tidak akan bertahan lama dan berakhir dengan perceraian, ...
karna berbeda pandangan, gaya hidup dan lain lain lah...

(waah....baru tahu nih ec mau dijodohin sama gadis desa .. haha.. canda...
ntar keburu udah pada nangis nih bacanya.... lagi-lagi ini comment
Julita.... lanjut yah..) 

Namun ec tetap berusaha menjelaskan bahwa Agnes bukan orang seperti itu..
tapi tetap tidak di gubris.


YOU BROKE MY HEART...

1600/falling- love.jpg> 

Singkat cerita kami akhirnya putus dan itu sangat menyakitkan hati Agnes dan
keluarganya.
Akhirnya....
beberapa bulan kemudian keluarganya pun memperkenalkan Agnes dengan pria
lain.
Walau saat itu sebenarnya Agnes masih tetap mencintai ec, tapi Agnes belajar
melupakan ec.

Demikian pun dengan ec, hari hari hanya diisi dengan kesedihan.
Saat melayani di banyak tempat, ec tetap melakukannya dengan semangat untuk
memberkati banyak orang walaupun saat itu ec sendiri sedang dalam
pergumulan yang berat dan nggak ada orang yang tahu.

Sempat ec ingin melawan ortu karna ec merasa ec sudah cukup mandiri dan
diberkati Tuhan.
Selama ini ec selalu taat dan hormat sama ortu dan tidak pernah mengecewakan
mereka, tapi karna masalah pasangan hidup, ec sempat bertengkar dengan papi
mami yg cukup keras (namanya aja ortu pasti punya gengsi dan pandangan
sendiri).

Waktu itu ortu saya bilang "kalo kamu tetap jalan sama Agnes.., kami akan
masukin kamu di koran, ... tidak mau menganggap kamu sebagai anak lagi..."

AIR MATAKU MENJADI MAKANANKU 

Disitulah terjadi pergolakan batin ec.
ec dan Agnes tetap berdoa setiap saat dgn airmata ..
Tapi Tuhan tetap baik.
Saya diingatkan Tuhan, "kamu harus mengalah dulu sama orang tua dan tunggu
waktuKu ..
dan jangan sekali-kali melangkah tanpa berkat dari orang tua".
Saat-saat paling down itulah ketika sedang di mobil ec dikuatkan dengan
lagu "INDAH PADA WAKTUNYA" yg dinyanyikan ec sendiri dari album Passion...

"Mungkin tak kupahami.... apa yang kini aku alami.." ....
"Namun...kutahu pasti... semuanya kan jadi Indah Pada WaktuNya"

Setelah itu ec berusaha untuk tegar dan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan
..
(ec berdoa kalo Tuhan bisa bawa ec menjadi seperti hari ini yg ec tidak
pernah minta, ... dikenal banyak orang, setiap album jadi berkat buat banyak
orang, masa sih untuk hal yg ec minta Tuhan tidak bisa berikan??)

Tetapi tetap belum ada jalan yg terbuka, malah kedua ortu kami sudah saling
bertengkar dan saling gengsi dan sampai keluar kata... "MUJIZAT... kalau
kalian bisa bersatu!!!"

Setiap kali ec telpon dengan papi mami dan berusaha untuk menjelaskan
tentang kebaikan Agnes, ujung-ujungnya selalu terjadi pertengkaran. .
Akhirnya ec mengalah dan bener-bener pasrah sama Tuhan...


WHEN WALKING ON THE DARK ROAD

Suatu hari ec sedang didepan keyboard dan sedang menyembah ....
tiba tiba ec menangis dan keluarlah melodi lagu beserta lirik,

"Saat ku tak melihat jalanMu.. 
saatku tak mengerti rencanaMu...
namun tetap ku pegang janjiMu.....
pengharapanku hanya padaMu...... ."

Jujur kata-kata ini sebenarnya kata-kata yg tulus dan sebenarnya seperti
"hopeless" yg sepertinya sudah bener tidak ada harapan lagi, tidak ada
seorangpun yang mendukung kami, tapi sekali lagi ec mau belajar untuk
pegang janji-janji Tuhan dan selalu berharap padaNya.

Saat mengalunkan bait lagu itu dgn air mata.., tiba tiba reffnya cuman bisa
keluar kata,

"Hatiku percaya .., hatiku percaya ... 
hatiku percaya ...., slalu ku percaya." 
"Lord I will trust in You ..., Lord I will trust in You, 
Lord i will trust in You ..., my heart will trust in You" 

(Jujur banget lagu ini adalah ungkapan ketulusan ec dan penyerahan total
akan masa depan ec dan Agnes.)

Secara lirik lagu, (ketika lagu itu mau di rekamkan di album ADORE),
saat itu ec pikir lagu ini reffnya terlalu sederhana, mau dirubah..,
tapi Roh Kudus sepertinya mengatakan, "itu kan isi hatimu yg tulus...",
akhirnya ec tetap merekam lagu itu seperti itu apa adanya.

THE POWER OF TRUST

....MAKES MIRACLES HAPPEN !!!

Setelah album ADORE jadi, lagu itu malah ec taruh di track 5, 
(FYI: artinya bukan lagu yang diandalkan. Lagu-lagu best cut biasanya
ditaruh ditrack 1-3) tapi ternyata lagu itu yg malah jadi the most requested
dan blessing song until now..., dan banyak yg dikuatkan karna tidak
kebetulan juga pas lagi krisis global.
Rancangan Tuhan itu memang rancangan damai sejahtera.
Memang benar kita harus mengucap syukur dalam segala keadaan.
Sayapun bersyukur atas segala pergumulan yang nggak enak yang harus saya dan
Agnes lalui.
Sungguh kalo tidak ada kejadian itu, tidak ada lagu HATIKU PERCAYA.

Saya melihat pasti dibalik masalah ada hikmah dan pasti segala sesuatu akan
menjadi baik adanya.
Dan bukan cuman itu.., bagi orang yang selalu mengandalkan Tuhan dan tetap
PERCAYA
(walaupun belum ada dasar untuk bisa percaya karna sepertinya belum ada
perubahan yg baik terjadi di depan), Tuhan tetap perhitungkan dan tidak
pernah mengecewakan orang yang seperti itu.

Dan memang Tuhan membela ec..,
saat ec dipanggil pulang ke Sumba utk menghadiri ulang tahun kong ec..,
di situlah setiap hari ortu ec melihat ec selalu diam dan tidak pernah mau
mengungkit masalah Agnes lagi.. Malah ortu ec jadi penasaran dan menanyakan
apakah ec bener-bener cinta dan sudah bulat keputusan untuk menikahi
agnes...
Saya berkata, "iya.... saya mau menikahi Agnes, tapi saya mau mami dan papi
tetap tulus merestui".

Akhirnya Tuhan menjawab doa ec..
Ortu ec menelpon Agnes dan meminta untuk Agnes dan keluarganya mau menerima
ec lagi.
Padahal sebenarnya ortu Agnes udah deket dgn ortu pria yg dikenalkan itu.., 
tapi Agnes tetap mencintai ec.. hehehehehe.. .. 
(ini namanya derai tawa kemenangan saudara-saudara, LOL)

Akhirnya kami bisa tunangan dan malah Tuhan kasih BONUS bagi yg sepenuhnya
percaya padaNya.
Trusting God makes miracles happen !!!

PERNIKAHAN DI KANA

Ini bukan judul perikop Alkitab Perjanjian Baru, tapi benar-benar kejadian
loh.

Atas kasih karunia Tuhan tanggal 5 Mei 2008, kami bisa menikah di Israel
CANA (the wedding church tempat Yesus membuat mujizat pertama kali air
menjadi anggur).
Ah.... sudah dapat restu orang tua, plus menikah di Kana lagi.....

Wow....malah sekarang kami telah dikaruniakan anak laki laki bernama JUST'IN
FAITH CHEN....
HANYA DALAM IMAN... jadi bisa keluar anak itu..hehe..
Malah ortuku sekarang sangat mengasihi Agnes dan kami sungguh sungguh lebih
lagi dipakai Tuhan dengan luar biasa..

AND THEY WILL LIVE HAPPILY EVER AFTER

Friends...,
Kita percaya kalimat di atas akan terjadi atas kehidupan keluarga
orang-orang percaya.
Bahagia selama-lamanya bukanlah suatu kemustahilan.
Dan itu doa kita semua bagi Edward dan Agnes. Dulu rasanya hubungan mereka
adalah impossible.
Tapi kini mereka bukan hanya berdua, malah telah menjadi tiga dengan
kehadiran anak pertama mereka Justin Faith. Dan bukan hanya mereka bertiga
saja yang berbahagia, seluruh keluarga besar mereka juga turut berbahagia
dan mendukung mereka.

Semoga kisah kasih ini, dan bagaimana mereka mempertaruhkan iman percaya
mereka kepada Tuhan, memberkati semua teman-teman yang sedang menantikan
janji Tuhan di manapun berada.
Keep trusting in God yah.... And see the miracles happen.

All blessings,

Rabu, 01 Juli 2009

Bank of happiness
by : Nithya Shanti

To members of "The Happiest Day of Your Life"

She married him today.

At the end of the wedding party, her mother gave her a newly opened bank
savings passbook, with $1000 deposited in it.

She told her, "My dear daughter, take this passbook. Keep it as a record of
your married life. Whenever something happy and memorable happens in your
new life, put some money in. Write down what it's about next to the amount.
The more memorable the event is, the more money you can put in.
I've done the first one for you today. Do the others with your husband. When
you look back after years, you will know how much happiness you've both
shared.'

She shared this with him after getting home. Both of them thought it was a
great idea and couldn't wait to make the next deposit! This is what the
passbook looked like after a while:

- 7 Feb: $100, his first birthday celebration after marriage
- 1 Mar: $300, she gets a salary raise
- 20 Mar: $200, vacation to Bali
- 15 Apr: $2000, She's pregnant!
- 1 Jun: $1000, He gets the big promotion
and so on...

However, as the years went by, they began fighting and arguing over trivial
things. They didn't talk much. They regretted that they had married the most
nasty person in the world...There was no more love.

One day she talked to her Mother. 'Mom, we can't stand it anymore. We have
decided to divorce. I can't imagine how I decided to marry this guy!'

Her mother replied, 'Sure, that's no big deal. Just do whatever you want, if
you really can't stand it. But before that, do one thing. Remember the
savings passbook I gave you on your wedding day? Take out all money and
spend it first. You shouldn't keep any record of such a poor marriage.'

She agreed with her. So she went to the bank, and was waiting in the queue
to cancel the account. While she was waiting, she took a look at the
passbook record. She looked, and looked, and looked. Then the memory of all
the previous joyful moments came back to her. Her eyes were filled with
tears. She left and went home.

When she got home, she handed the passbook to him and asked him to spend the
money before getting divorced.

So the next day, he went to the bank, and was waiting in the queue to cancel
the account. While he was waiting, he took a look at the passbook record. He
looked, and looked, and looked. Then the memory of all the previous joyful
moments came back to him. His eyes were filled with tears. He left and went
home.

He gave the passbook back to her. She found a new deposit of $5000. And a
line next to the record: 'This is the day I realized how much I've loved you
throughout all these years. How much happiness you've brought me.'

They hugged and cried, putting the passbook back into the safe.
Cinta itu sama seperti orang 

yang menunggu bis.

Sebuah bis datang, dan kamu bilang,

'Wah.. terlalu penuh, sumpek, bakalan nggak bisa duduk

nyaman neh !

Aku tunggu bis berikutnya aja deh.'

Kemudian, bis berikutnya datang.

Kamu melihatnya dan berkata,

'Aduh bisnya kurang  asik nih, nggak bagus lagi..

nggak mau ah..'

Bis selanjutnya datang, cool dan kamu

berminat, tapi seakan-akan dia tidak
melihatmu dan lewat begitu saja.

Bis keempat berhenti di depan kamu.
Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamu

bilang,

'Nggak ada AC nih, bisa kepanasan aku'.

Maka kamu membiarkan

bis keempat itu pergi.

Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar
bahwa kamu bisa 
terlambat pergi ke
kantor.

Ketika bis kelima datang, kamu 
sudah tak sabar, kamu langsung melompat
masuk ke dalamnya. Setelah 
beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu

salah menaiki bis.

Bis tersebut

jurusannya bukan yang kamu tuju ! Dan
kau baru sadar telah menyiakan waktumu
sekian lama.

Moral dari cerita ini:

sering kali

seseorang menunggu orang yang benar-
benar 'ideal' untuk 
menjadi pasangan
hidupnya. Padahal tidak ada orang yang

100% memenuhi keidealan kita.

Dan kamu pun sekali-kali tidak akan pernah 

bisa menjadi 100% sesuai keinginan dia.

Tidak ada salahnya
memiliki 'persyaratan' untuk 'calon',
tapi tidak ada salahnya juga memberi
kesempatan kepada yang berhenti di
depan kita.

Tentunya dengan jurusan yang sama
seperti yang kita tuju. 
Apabila ternyata memang tidak cocok, apa boleh
buat.. tapi kamu masih bisa
berteriak 'Kiri' ! dan keluar dengan
sopan.

Maka memberi kesempatan pada yang
berhenti di depanmu, 

semuanya bergantung pada keputusanmu.

Daripada kita harus jalan kaki 

sendiri menuju kantormu,

dalam arti menjalani hidup

ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.

Cerita ini juga berarti, 
kalau kebetulan kamu menemukan bis yang
kosong, kamu sukai dan bisa kamu
percayai, dan tentunya sejurusan
dengan tujuanmu, kamu dapat 
berusaha sebisamu untuk menghentikan bis
tersebut di depanmu, agar dia dapat
memberi kesempatan kepadamu untuk
masuk ke dalamnya. 

Karena menemukan yang seperti itu adalah suatu berkah

yang sangat berharga dan sangat

berarti. Bagimu sendiri, dan bagi dia.

Lalu bis seperti apa yang kamu tunggu ???
DO I MARRY THE RIGHT PERSON ? 

Buat mereka yang masih single

atau bahkan yg sudah married tapi bawaannya

bete kalo dah sampe rumah bisa 

mengambil pelajaran dari cerita ini, dan buat yang udah

nikah cerita ini bisa jadi 

guideline untuk meningkatkan 
ikatan pernikahan yang udah dijalani. 

   
"Apakah saya menikah dengan orang yang tepat" 
Dalam sebuah seminar rumah tangga, seseorang audience tiba-tiba 

melontarkan pertanyaan yang sangat lumrah,

"bagaimana saya tahu kalo saya menikah dengan orang yang tepat?" 

Saya melihat ada seorang lelaki 

bertubuh besar duduk di sebelahnya,

jadi saya menjawab "Ya.. tergantung. Apakah pria disebelah anda itu suami anda?" 

Dengan sangat serius dia balik bertanya 
"Bagaimana anda tahu?!" 

"Biarkan saya jawab pertanyaan yang sangat membebani ini." 


   
Inilah jawabanya! 

   
SETIAP ikatan memiliki siklus. 
Pada saat-saat awal sebuah hubungan, 
anda merasakan jatuh cinta dengan 
pasangan anda. 

 

Telpon darinya selalu ditunggu-tunggu, 

begitu merindukan belaian sayangnya, dan 
begitu menyukai perubahan sikap-sikapnya yang 
bersemangat, begitu menyenangkan. 

Jatuh cinta kepada pasangan bukanlah hal yang sulit. 
Jatuh cinta merupakan hal yang 
sangat alami dan pengalaman yang begitu 
spontan. Ngga perlu berbuat apapun 
Makanya dikatakan "jatuh" cinta! 

 

Orang yang sedang kasmaran kadang mengatakan "aku mabuk cinta"

Bayangkan eksprisi tersebut! 

Seakan-akan anda sedang berdiri tanpa 
melakukan apapun lalu tiba-tiba 
sesuatu datang dan terjadi begitu saja pada anda. 

Jatuh cinta itu mudah. 
Sesuatu yang pasif dan spontan. 
Tapi? 
Setelah beberapa tahun perkawinan, gempita cinta itu pun akan 
pudar.. 
perubahan ini merupakan siklus alamiah dan terjadi pada SEMUA 
ikatan. 
Perlahan tapi pasti.. telpon darinya menjadi hal 
yang merepotkan, 
belaiannya ngga selalu diharapkan dan sikap-sikapnya 
yang besemangat 
bukannya jadi hal yang manis, tapi malah 
nambahin penat yang ada.. 

Gejala-gejala pada tahapan ini bervariasi 

pada masing-masing individu,  namun bila anda 
memikirkan tentang rumah tangga anda, 
anda akan mendapati perbedaaan 
yang dramatis antara tahap awal ikatan, 
pada saat anda jatuh cinta, 
dengan kepenatan-kepenatan bahkan kemarahan 
pada tahapan-tahapan selanjutnya. 

Dan pada situasi inilah pertanyaan

"Did I marry the right person?" mulai muncul, baik dari anda atau dari 

pasangan anda, atau dari keduanya.. 

   
Nah Lho! 
Dan ketika anda maupun pasangan anda mencoba merefleksikan 
eforia cinta yang pernah terjadi.. anda 
mungkin mulai berhasrat menyelami 
eforia-eforia cinta itu dengan orang lain. 

   
Dan ketika pernikahan itu akhirnya kandas? 
Masing-masing sibuk menyalahkan pasangannya atas ketidakbahagiaan itu 
dan mencari pelampiasan diluar. 

 

Berbagai macam cara, bentuk dan ukuran untuk pelampiasan ini. 

Mengingkari kesetiaan 
merupakan hal yang paling jelas. 
Sebagian orang memilih 
untuk menyibukan diri dengan pekerjaannya, 
hobinya, pertemanannya, nonton 
TVsampe TVnya bosen ditonton, ataupun hal- 
hal yang menyolok lainnya. 

   
Tapi tau ngga?! 
Bahwa jawaban atas dilema ini ngga ada diluar, justru 
jawaban ini hanya ada di dalam pernikahan itu sendiri. 

Selingkuh?? Ya mungkin itu jawabannya 
Saya ngga mengatakan kalo anda 
ngga boleh ataupun ngga bisa selingkuh, 

   
Anda bisa! 
Bisa saja ataupun boleh saja anda selingkuh, dan pada saat itu 
anda akan merasa lebih baik. 
Tapi itu bersifat temporer, dan 
setelah beberapa tahun anda akan 
mengalami kondisi yang sama (seperti 
sebelumnya pada perkawinan anda). 

 

Perselingkuhan yang dilakukan sama 

dengan proses berpacaran yang pernah 

anda lakukan dengan pasangan anda, penuh gairah. 

Tetapi, seandainya 

proses itu dilanjutkan, maka anda akan mendapati 

keadaan yang sama dengan pernikahan anda sekarang. 

   
Itu adalah siklus... 

   
Karena.. (pahamilah dengan seksama hal ini) .. 

KUNCI SUKSES PERNIKAHAN BUKANLAH MENEMUKAN 
ORANG YANG TEPAT, 
NAMUN KUNCINYA ADALAH BAGAIMANA BELAJAR 
MENCINTAI ORANG YANG ANDA TEMUKAN DAN TERUS MENERUS..! 

 

Cinta bukanlah 

hal yang PASIF ataupun pengalaman yang spontan 

Cinta NGGA AKAN PERNAH begitu saja terjadi! 

Kita ngga akan bisa MENEMUKAN cinta yang selamanya 

Kita harus MENGUSAHAKANNYA dari hari ke hari.

Benar juga ungkapan "diperbudak cinta"

Karena cinta itu BUTUH waktu, usaha, dan energi. 


Dan yang paling penting, cinta itu butuh sikap BIJAK 
Kita harus tahu benar APA YANG HARUS DILAKUKAN agar rumah tangga 
berjalan dengan baik . 

Jangan membuat kesalahan untuk hal yang satu ini. 

   
Cinta bukanlah MISTERI 

Ada beberapa hal 
spesifik yang bisa dilakukan (dengan 
ataupun tanpa 
pasangan anda) agar rumah tangga berjalan lancar. 
Sama halnya dengan hukum 
alam pada ilmu fisika (seperti gaya Grafitasi), 
dalam suatu ikatan rumah tangga juga ada hukumnya. 
Sama halnya dengan diet yang tepat 
dan olahraga yang benar dapat membuat 
tubuh kita lebih kuat, beberapa 
kebiasaan dalam hubungan rumah tangga 
juga DAPAT membuat rumah tangga itu lebih kuat. 

   
Ini merupakan reaksi sebab akibat. 
Jika kita tahu dan mau menerapkan 
hukum-hukum tersebut, tentulah kita 
bisa "MEMBUAT" cinta bukan "JATUH". 

Karena cinta dalam 
pernikahan sesungguhnya merupakan 
sebuah DECISION, 
dan bukan cuma PERASAAN..! 

   
jika ia sebuah cinta..... 

   
ia tidak mendengar... 

   
namun senantiasa bergetar.... 

   
jika ia sebuah cinta..... 

   
ia tidak buta.. 

   
namun senantiasa melihat dan merasa.. 

   
jika ia sebuah cinta..... 

   
ia tidak menyiksa.. 

   
namun senantiasa menguji.. 

   
jika ia sebuah cinta..... 

   
ia tidak memaksa.. 

   
namun senantiasa berusaha.. 

   
jika ia sebuah cinta..... 

   
ia tidak cantik.. 

   
namun senantiasa menarik.. 

   
jika ia sebuah cinta..... 

   
ia tidak datang dengan kata-kata.. 

   
namun senantiasa menghampiri dengan 

   
hati.. 

   
jika ia sebuah cinta..... 

   
ia tidak terucap dengan kata.. 

   
namun senantiasa hadir dengan sinar 

   
mata.. 

   
jika ia sebuah cinta..... 

   
ia tidak hanya berjanji.. 

   
namun senantiasa mencoba 

   
memenangi.. 

   
jika ia sebuah cinta..... 

   
ia mungkin tidak suci.. 

   
namun senantiasa tulus.. 

   
jika ia sebuah cinta...... 

   
ia tidak hadir karena permintaan.. 

   
namun hadir karena ketentuan... 

   
jika ia sebuah cinta..... 

   
ia tidak hadir dengan kekayaan dan 

   
kebendaan... 

   
namun hadir karena pengorbanan dan 
kesetiaan.. 

 

Cintailah pasangan anda, seperti 

anda ingin dicintai olehnya

Setialah pada pasangan anda, seperti anda 

ingin mendapatkan kesetiaannya
Pengakuan Harun Jusuf, Mantan Tukang Kuamia:
 
 "Pasien yang datang justru dikutuk Si Tukang Kwamia!"


Harun Jusuf, mantan tukang kwamia yang namanya pernah sangat ngetop di
kalangan etnis Tionghoa ini, berpenampilan sederhana.

Ditemani Acu, istrinya, Harun Yusuf menjawab serta

membuka semua rahasia kwamia secara blak-blakan. iapun mengaku

sedang menyiapkan sebuah tulisan untuk diterbitkan menjadi sebuah buku
mengenai perjalanan hidupnya dari Tukang Kwamia menjadi Anak Tuhan.


TANYA: Bapak sangat dikenal sebagai tukang kwamia di kalangan etnis
Tionghoa. Apa yang Bapak lakukan setiap kali pasien datang?


JAWAB: Begini. Tak semua pasien yang datang diterima. Tetapi, harus
saya uji dulu. Maksudnya ialah saya tanyakan tanggal lahirnya lengkap
dengan jam kelahirannya. Lalu didaftar, tunggu, antri dan jam berapa
bisa diterima.

TANYA: Maksud Bapak?
JAWAB: Dari tanggal lahirnya, kita harus bikin Pek Jie. Pek Jie ialah
sebuah daftar di mana kita dapat menghitung dengan mengutak atik angka
berdasarkan tanggal lahir sehingga menghasilkan sebuah angka. Jam,
tanggal, bulan, tahun kelahiran diterjemahkan dalam dua huruf. Angka
ini disebut Bintang ("Xing"). Nah, dari sinilah nasib manusia berjalan
sesuai dengan apa yang sudah ditentukan oleh Pek Jie.

TANYA: Dan, ternyata memang tepat?
JAWAB: Saya jamin 90% tepat, karena memang sudah diuji. Jadi, saya
menerima pasien tak sembarangan. Jika menurut perhitungan berdasarkan
masa lalunya, kapan menikahnya, kapan punya anaknya, sudah 90 % tepat
barulah saya jadikan pasien. Tetapi, kalau kurang dari segitu tak mau
saya jadikan pasien. Bisa saja saya katakan bahwa tanggal lahir yang
diberikan kepada saya itu salah tanggalnya, karena orangtuanya memang

salah mencatatnya.

 

TANYA: Benarkah seseorang yang datang minta dikwamia,

rohnya sudah dikuasai terlebih dulu ?

JAWAB: Ya, benar. Rohnya sudah berada di dalam cengkeraman roh yang
saya pelihara. Sejak itu roh pasien harus tunduk pada roh saya apapun
yang saya perintahkan. Misalnya saya ramalkan bahwa orang itu akan
bercerai, mka rohnya tunduk 100% dan dia pasti akan bercerai! Padahal
sebenarnya belum tentu ia akan bercerai. Roh kamilah yang justru
menakdirkan, merencanakan semuanya itu. Ini, yang saya piker paling
tepat. Makanya, tukang kwamia yang makin jitu, makin berbahaya, berarti
yang dipeliharanya makin hebat. Bekingnya makin hebat.
 
TANYA: Kalau begitu, kutukan itu datangnya justru dari si tukang kwamia kepada si pasien?
JAWAB: Ya, betul, secara tak sadar, ya! Saya dipakai oleh roh yang ada
dalam diri saya untuk mengutuk manusia atau pasien yang datang! Dengan
begitu setiap pasien berada dalam cengkraman kami. Melalui mulut kami,
tukang kwamia keluar kutukan-kutukan yang harus dijalankan secara tak
sadar oleh si roh pasien itu. Misalnya, jika dikutuk bahwa tahun depan
ia akan disikat orang perusahaannya, biar bagaimana hati-hatipun
perusahaannya pasti akan disikat orang lain. Mengapa? Karena rohnya
sudah sepenuhnya tunduk kepada roh kami si tukang kwamia!
 
TANYA: Bagaimana pandangan Bapak jika ada orang beragama yang masih datang untuk dikwamia atau diramalkan kehidupannya?
JAWAB: Orang beragama yang pergi ke tukang kwamia? Oh, banyak. Banyak
sekali. Dulu, sebelum saya bertobat, sudah bukan rahasia lagi jika di
antara sekian banyak pasien saya, banyak yang orang beragama. Cuma,
setelah saya bertobat, saya ingin memberitahukan kepada mereka untuk
menghentikan hal tersebut. Sebab, jika masih tetap percaya atau pergi
ke tukang kwamia, nasib mereka sudah tak ada di tangan Tuhan lagi. Ia
harus tunduk atau menuruti kepada ramalan-ramalan yang dia pegang.
Setelah saya bertobat, saya membaca Firman Tuhan dalam Roma 6 : 16.
Kepada siapa kita taat, kita menjadi hambanya. Nah, jika orang beragama
masih pergi dan percaya kepada tukang kwamia, ia menjadi hamba dari roh
tukang kwamia. Menjadi hamba roh tukang kwamia, pasti ada imbalan atau
tumbal yang harus dibayar. Ingin diramal baik, sudah tentu tak gratis..
Jadi, harus ada bayarannya dan bayarannya mahal yaitu nyawa salah
seorang keluarga kita. Seperti yang dulu pernah saya alami. Dua orang
anak saya meninggal dunia.

TANYA: Jadi, tumbal adalah suatu keharusan jika kita meminta sesuatu kepada tukang kwamia?
 
JAWAB: Di dunia mana ada yang gratis, kecuali ASI, air susu ibu
yang kita minum. Kita pinjam uang kepada bank. Tak mungkin bank memberi
secara gratis. Kita harus membayar bunganya, bukan? Kita pinjam uang
sama teman. Namanya hutang, bukan? Kecuali dari orangtua kita. Di alam
roh juga begitu. Harus ada harga yang harus dibayar. Karena itu, jika
memperoleh hasil, maka hasil itu harus jelas, apakah dari Tuhan atau
bukan. Jika dari Tuhan, maka Ia akan memberi tanpa imbalan. Gratis!
Misalnya Ia menciptakan matahari. Orang jahat pun bisa menikmati sinar
matahari. Begitu pula dengan air. Air, Tuhan berikan secara gratis.
Kalau kita harus membeli air, itu karena kita harus membayar ongkos
pembuatan air. Airnya kan gratis.
 
TANYA: Menurut orang Tionghoa yang kokoh memegang tradisi lamanya, peranan Shio sangat penting dalam perjalanan hidupnya. Bagaimana sebenarnya hal itu?
JAWAB: Karena tradisi yang turun-temurun, watak manusia sudah tak
berfungsi sebagai watak manusia yang sebenarnya. Sifat dan watak
manusia sudah seperti berubah menjadi sifat dan watak binatang. Hal ini
terjadi karena sejak zaman dulu, orang Timur sudah ditaklukan oleh
gambaran hewan dalam Shio-shio itu. Mau tahu artinya Shio? Shio artinya
persis atau sama dengan! Siapa yang bisa mengutuki anak kita, kalau
bukan orangtuanya? Melalui shio itu akhirnya kuasa jahat itu, memakai
mulut orangtua supaya mengutuki anaknya!
 
TANYA: Jadi, kalau begitu tak ada shio yang baik?
JAWAB: Mana ada ! Nasib
binatang mana ada yang bagus. Kelinci artinya playboy. Rumah tangga
bakal hancur. Naga, artinya kesombongan. Ular artinya licik. Tikus
merusak, kerbau bodoh, macan sadis atau buas, kuda diperbudak atau
ditunggangi orang. Kambing, kebangetan atau "awban" atau berjiwa
pemberontak, monyet nakal. Apa saja berani dia coba. Ayam jadi santapan
orang banyak, anjing tak bisa membedakan. Jika dipelihara perampok, dia
akan membela perampok atau majikannya saat melawan polisi. Tak mungkin
dia membela polisi saat itu, bukan? Babi? Huh! Dia kan binatang jorok.
Selalu kembali ke tempat yang kotor dan nasibnya selalu berakhir di
tempat pembantaian.
 
TANYA: Kalau dengan horoskop?
JAWAB: Nah, di dunia Barat,
dikutuki melalui horoskop yang mengambil sifat-sifat binatang. Manusia
sudah berada dalam perangkap iblis dan iblis sudah berkeliaran di dunia
ini dan mempengaruhi manusia agar jiwanya tidak seperti manusia
melainkan berjiwa dan bersifat seperti binatang. Ajaran manusia
membunuh, merampok, memperkosa. Kita lihat anak membunuh orangtuanya,
ayah memperkosa anaknya, jiwanya sudah seperti binatang.

Pesan :
So guys, jangan percaya & coba2 lihat ramalan u/ hindari adanya celah dosa.
Percaya pada Tuhan and DO ALL THE BEST IN OUR LIFE.
GBU guys...

INGAT!!!!!! ->

KALO KALIAN PERCAYA SAMA RAMALAN, MAKA RAMALAN BAIK ATAU BURUK SEMUANYA BAKAL TERJADI. SEMUA YANG BUKAN DARI TUHAN HARUS DIBAYAR! DAN BAYARNYA TENTU SAJA PAKE SESUATU YANG PALING BERHARGA BUAT KALIAN!!!

JADI PERCAYA SAMA TUHAN AJA DEH...JAGN PERCAYA RAMALAN2. CUMA TUHAN YANG MAHA TAU DAN DIA SUDAH MERENCANAKAN YANG TERBAIK UTK KITA.
DAN JUGA DIA TIDAK AKAN MEMBERIKAN COBAAN MELEBIHI KEKUATAN KITA, JADI BUAT APA KE TUKANG RAMAL?! 

Yeremia 29:11
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada Ku mengenai kamu, 
demikianlah firman Tuhan, 
yaitu
rancangan damai sejahtera
dan bukan rancangan kecelakaan,
untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Senin, 29 Juni 2009

Artikel yang sangat bagus dari Dr. Herry Purwanto, Psikolog.

tentang: Memahami hati seorang perempuan 

sumber : Milis Keluarga Damai
Penulis :Dr.Herry Purwanto Psikolog

Apakah benar ketampanan menjadi tolak ukur seorang perempuan saat
mencari lelaki? Apakah benar kekayaan juga menjadi tolok ukur seorang
perempuan mencari lelaki idaman? Semua itu tidak benar, yang banyak
dicari oleh seorang perempuan saat mencari lelaki idamannya adalah
Sikapnya.
Mengapa sikap menjadi tolak ukur seorang lelaki menjadi pujaan
perempuan? Setampan apapun seorang lelaki jika dia tidak mampu membuat
seorang perempuan merasa berharga dan tidak bisa membuat seorang
perempuan menjadi yang paling cantik maka seorang perempuan lambat atau
cepat akan menjauhinya kelak.

Sebenarnya perempuan membutuhkan sebuah sikap yang manis, melindungi,
mau mengerti dan jujur. Kaum perempuan juga membutuhkan sebuah sikap
untuk komitmen pada pasangan tanpa melakukan beberapa trik untuk
membuat mereka tidak tahu terhadap perselingkuhan yang dilakukan,
sebuah sikap keterbukaan dan sebuah sikap untuk memuaskan pasangan.
Ketampanan memang daya tarik fisik, tetapi sikap adalah daya tarik
psikologis.

Beberapa perempuan menjadi lesbian karena mereka terkapar menjadi
korban dari para pria ‘playboy’ yang bergentayangan. Jadi hentikan hal
itu. Hentikan! Ada saatnya semua perbuatan itu akan memukul kaum
perempuan dan menampar wajah dengan sangat keras. Perselingkuhan yang
terjadi juga bisa menampar kaum perempuan dengan rasa malu dan perasaan
bersalah.

Sebenarnya ketidaksetiaan hanya akan membuat hidup tidak tenang, jika
anda ingin menjadi seorang lelaki yang paling dicari perempuan,
perbaiki sikap anda. Sesungguhnya kata-kata dan sikap lebih bermakna
daripada ketampanan, lebih baik lagi jika fisik yang baik juga didukung
oleh sikap dan perilaku yang baik.

Seorang lelaki yang benar-benar mengerti perempuan maka akan mampu
menyentuh hati perempuan. Lelaki itu juga akan mampu mendapatkan cinta
mereka. Tapi jika sudah mendapat perempuan idaman anda, jangan pernah
menyakitinya. Karena biasanya balasan sama kerasnya dengan yang anda
berikan, hukum karma tetap berlaku lho, mungkin tidak terjadi sekarang,
tapi mungkin lusa dan anda tidak akan menyadarinya.

Jadi cintai mereka dan jaga sikap anda terhadap mereka, perlakukan
mereka dengan lembut karena perempuan adalah tulang rusuk yang harus
dilindungi dan dijaga. Disamping itu anda juga lahir dari rahim seorang
perempuan bukan..?!
Kita semua sudahpun mempunyai 4 isteri/suami. begini...... ......... ...

Suatu ketika dahulu, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai 4 isteri.

Dia mencintai isteri ke-4 dan menganugerahinya harta dan kesenangan,

sebab ia yang tercantik di antara semua isterinya.


Pria ini juga mencintai isterinya yang ke-3. ia sangat bangga dengan
sang isteri dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita cantik ini
kepada semua temannya. Namun ia juga selalu khuatir takut isterinya ini
lari dengan pria lain.

Begitu juga dengan isteri ke-2. Sang pedagang sangat menyukainya kerana
ia isteri yang sabar dan penuh pengertian. Ketika pedagang mendapat
masalah, ia selalu minta pertimbangan isteri ke-2-nya ini, yang selalu
menolong dan mendampingi sang suami melewati masa-masa sukarnya.

Sama halnya dengan isteri pertama. Ia adalah pasangan yang sangat setia
dan selalu membawa kebaikan bagi kehidupan keluarganya. Wanita ini yang
merawat dan mengatur semua kekayaan dan bisness sang suami. Akan
tetapi, sang pedagang kurang mencintainya meski isteri pertama ini
begitu sayang kepadanya.

Suatu hari si pedagang sakit dan menyedari bahawa ia akan meninggal dunia.

Ia meresapi semua kehidupan indahnya dan berkata dalam hati, "Ketika
ini aku punya 4 isteri. Namun ketika aku meninggal, aku akan sendiri.
Betapa menyedihkan. "

Lalu pedagang itu memanggil semua isterinya dan bertanya pada isteri
ke-4-nya. "Engkaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan
perhiasan indah. Nah, sekarang aku akan mati. Maukah kamu mendampingi
dan menemaniku?"

Ia terdiam.... tentu saja tidak!

Jawab isteri ke-4 dan pergi begitu saja tanpa berkata apa2 lagi.


Jawaban ini sangat menyakitkan hati. Seakan2 ada pisau terhunus dan
mengiris- iris hatinya. Pedagang itu sedih lalu bertanya pada isteri
ke-3.

"Aku pun mencintaimu sepenuh hati dan saat ini hidupku akan berakhir.

Maukah kau ikut denganku dan menemani akhir hayatku?"


Isterinya menjawab, "hidup begitu indah di sini, Aku akan menikah lagi jika kau mati".

Bagai disambar petir di siang bolong, sang pedagang sangat terpukul
dengan jawaban tsb. Badannya terasa demam. Kemudian ia memanggil isteri
ke-2. "

Aku selalu berpaling kepadamu setiap kali aku mendapat masalah dan kau
selalu membantuku sepenuh hati. Kini aku memerlukan sekali bantuanmu.
Kalau aku mati, maukah engkau mendampingiku? "

Jawab sang isteri, "Maafkan aku kali ini aku tak dapat menolongmu. Aku
hanya dapat menghantarmu hingga ke liang kubur. Nantiakan kubuatkan
makam yang indah untukmu."

Pedagang ini merasa putus asa. Dalam keadaan kecewa itu, tiba-tiba
terdengar suara, "Aku akan tinggal bersamamu dan menemanimu kemana pun
kau pergi. Aku tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu."

Pria itu lalu menoleh ke samping, dan mendapati isteri pertamanya di
sana. Ia tampak begitu kurus. Badannya seperti orang kelaparan. Merasa
menyesal, sang pedagang lalu bergumam, "Kalau saja aku dapat merawatmu
lebih baik saat aku mampu, tak akan kubiarkan engkau kurus seperti ini,
isteriku."

Pengajaran:

HIDUP KITA DIWARNAI 4 ISTERI

Sesungguhnya, kita punya 4 isteri dalam hidup ini.

Isteri ke-4 adalah TUBUH kita.

Seberapa banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita
supaya tampak indah dan gagah. Semua ini akan hilang dalam suatu batas
waktu dan ruang. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita
menghadap kepada-Nya.

Isteri ke-3, STATUS SOSIAL DAN KEKAYAAN.

Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka akan
berpindah danmelupakan kita yang pernah memilikinya. Sebesar apapun
kedudukan kita dalam masyarakat dan sebanyak apapun harta kita, semua
itu akan berpindah tangan dalam waktu sekejap ketika kita tiada.

Sedangkan isteri ke-2, yakni KERABAT DAN TEMAN.

Seberapa pun dekat hubungankita dengan mereka, kita tak akan dapat
terus bersama mereka. Hanya sampai liang kuburlah mereka menemani kita.

Dan sesungguhnya isteri pertama kita adalah JIWA DAN AMAL KITA.

Sebenarnya hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu untuk terus
setia mendampingi kemana pun kita melangkah. Hanya amallah yang mampu
menolong kita di akhirat kelak.

Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa kita dengan bijak serta jangan
dan leka malu untuk berbuat amal, memberikan pertolongan kepada sesama
yang memerlukan. Betapa pun kecilnya bantuan kita, pemberian kita
menjadi sangat bererti bagi mereka yang memerlukannya.

Mari kita belajar memperlakukan jiwa dan amal kita dengan bijak.

Kamis, 25 Juni 2009

"Percayalah kepada Tuhan dengan segenap
hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu
sendiri" (Ams. 3:5) "
 

 Kisah 3 pohon

 
 Memang benar kita semua punya mimpi-mimpi yang hancur dan
Allah tetap berdiri di atas mimpi-mimpi kita yang hancur
karena Dia memiliki mimpi yang lebih baik, lebih tinggi,
lebih agung bagi kita...
 

Alkisah, ada tiga pohon di dalam hutan.

Suatu hari, ketiganya saling menceritakan

mengenai harapan dan impian mereka. 


Pohon pertama berkata:

"Kelak aku ingin menjadi peti harta karun.

Aku akan diisi emas, perak dan

berbagai batu permata dan semua orang

akan mengagumi keindahannya" .


Kemudian pohon kedua berkata:

"Suatu hari kelak aku akan menjadi sebuah kapal yang besar.

Aku akan mengangkut raja-raja dan berlayar ke ujung dunia.

Aku akan menjadi kapal yang kuat dan setiap orang merasa aman

berada dekat denganku".

Lalu giliran pohon ketiga yang menyampaikan impiannya:
 "Aku ingin tumbuh menjadi pohon yang tertinggi di
hutan di puncak bukit. Orang-orang akan memandangku dan
berpikir betapa aku begitu dekat untuk menggapai surga dan
TUHAN. Aku akan menjadi pohon terbesar sepanjang masa dan
orang-orang akan mengingatku" .
 
Setelah beberapa tahun berdoa agar impian terkabul,
sekelompok penebang pohon datang dan menebang ketiga pohon
itu...
 
Pohon pertama dibawa ke tukang kayu. Ia sangat senang sebab
ia tahu bahwa ia akan dibuat menjadi peti harta karun.
Tetapi...doanya tidak menjadi kenyataan karena

tukang kayu membuatnya menjadi kotak

tempat menaruh makanan ternak.. Ia

hanya diletakkan di kandang dan setiap hari diisi dengan
jerami.
 
Pohon kedua dibawa ke galangan kapal. Ia berpikir bahwa
doanya menjadi kenyataan. Tetapi... ia dipotong-potong dan

dibuat menjadi sebuah perahu nelayan yang sangat kecil.

Impiannya menjadi kapal besar untuk mengangkut raja-raja

telah berakhir.
 
Pohon ketiga dipotong
menjadi potongan-potongan kayu besar dan dibiarkan
teronggok dalam gelap.
 
Tahun demi tahun berganti..., dan ketiga pohon itu telah
melupakan impiannya masing-masing.
 
Kemudian suatu hari...
Sepasang suami istri tiba di kandang. 
Sang istri melahirkan dan meletakkan bayinya di kotak
tempat makanan ternak yang dibuat dari pohon pertama.
Orang-orang datang dan menyembah bayi itu.

Akhirnya pohon pertama sadar bahwa di dalamnya telah
diletakkan harta terbesar sepanjang masa.
 
Bertahun-tahun kemudian... 
Sekelompok laki-laki naik ke atas perahu nelayan yang
dibuat dari pohon kedua. Di tengah danau, badai besar datang
dan pohon kedua berfikir bahwa ia tidak cukup kuat untuk
melindungi orang-orang di dalamnya. Tetapi salah seorang
laki-laki itu berdiri dan berkata kepada badai: 
"Diam!!!" Tenanglah". Dan badai itupun
berhenti. 
Ketika itu tahulah bahwa ia telah mengangkut Raja di atas
segala raja.
  
Akhirnya... 
Seseorang datang dan mengambil pohon ketiga. 
Ia dipikul sepanjang jalan sementara orang-orang mengejek
lelaki yang memikulnya. Laki-laki itu kemudian dipakukan di
kayu ini dan mati di puncak bukit. Akhirnya pohon ketiga
sadar bahwa ia demikian dekat
dengan TUHAN, karena YESUSlah
yang disalibkan padanya...
 
KETIKA KEADAAN TIDAK SEPERTI YANG ENGKAU INGINKAN,
KETAHUILAH BAHWA TUHAN MEMILIKI RENCANA UNTUKMU. 
JIKA ENGKAU PERCAYA PADA-NYA , IA AKAN MEMBERIMU
BERKAT-BERKAT BESAR.

KETIGA POHON MENDAPATKAN APA YANG MEREKA INGINKAN, TETAPI

TIDAK DENGAN CARA YANG SEPERTI MEREKA BAYANGKAN. 

BEGITU JUGA DENGAN KITA, KITA TIDAK SELALU TAHU APA RENCANA
TUHAN BAGI KITA. 

KITA HANYA TAHU BAHWA JALAN-NYA BUKANLAH JALAN KITA, TETAPI

JALAN-NYA ADALAH YANG TERBAIK BAGI KITA,
SELAMANYA...

JALAN DENGAN KEONG

Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa keong jalan-jalan.
Aku tak dapat jalan terlalu cepat, keong sudah berusaha keras merangkak,

Setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit

Aku mendesak, menghardik, memarahinya, Keong memandangku dengan
pandangan meminta-maaf,
Serasa berkata : "aku sudah berusaha dengan segenap tenaga !"
Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya, keong terluka.
Ia mengucurkan keringat, nafas tersengal-sengal, merangkak ke depan.
Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor keong
berjalan-jalan.

Ya Tuhan! Mengapa ? Langit sunyi-senyap

Biarkan saja keong merangkak didepan, aku kesal dibelakang.

Pelankan langkah, tenangkan hati....

Oh? Tiba-tiba tercium aroma bunga, ternyata ini adalah sebuah taman
bunga.
Aku rasakan hembusan sepoi angin, ternyata angin malam demikian lembut.
Ada lagi! Aku dengar suara kicau burung, suara dengung cacing.
Aku lihat langit penuh bintang cemerlang. Oh?
Mengapa dulu tidak rasakan semua ini ?
Barulah aku teringat, Mungkin aku telah salah menduga!

Ternyata Tuhan meminta keong menuntunku jalan-jalan sehingga aku dapat
mamahami dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami kalo
aku berjalan sendiri dengan cepatnya..

"He's here and with me for a reason"

Saat bertemu dengan orang yang benar-benar engkau kasihi, Haruslah
berusaha memperoleh kesempatan untuk bersamanya seumur hidupmu.
Karena ketika dia telah pergi, segalanya telah terlambat.

Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya.
Karena seumur hidup manusia, teman sejati tak mudah ditemukan.

Saat bertemu penolongmu,
Ingat untuk bersyukur padanya.
Karena ialah yang mengubah hidupmu

Saat bertemu orang yang pernah kau cintai,
Ingatlah dengan tersenyum untuk berterima-kasih .
Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang kasih.

Saat bertemu orang yang pernah kau benci,
Sapalah dengan tersenyum.
Karena ia membuatmu semakin teguh / kuat.

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu,
Baik-baiklah berbincanglah dengannya.
Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini..

Saat bertemu orang yang pernah diam-diam kau cintai,
Berkatilah dia..
Karena saat kau mencintainya, bukankah berharap ia bahagia ?

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu,
Berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu.
Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu,
Gunakan saat tersebut untuk menjelaskannya.
Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk
menjelaskan.

Saat bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup,
Berterima kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.
Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati

GBU all...

"GOD hears more than U Say, GOD answer more than U ask, & GOD gives more
than U desired... So don't worry be Happy.. "

Kamis, 04 Juni 2009

*Bapa Surgawi*

Terima Kasih untuk semua anugerah-Mu dalam kehidupanku

Terima kasih untuk kasih-Mu yang tanpa batas bagiku, keluargaku dan
orang orang di sekitarku.

Terima Kasih menjadikan aku sebagai alasan Engkau memberkati
lingkunganku, pekerjaanku dan komunitasku.

Semua kutukan nenek moyangku, kedua orangtuaku, keluargaku dan aku
sendiri,aku patahkan dalam KUASAMU.

Segala sakit penyakit dalam tubuhku dan keluargaku telah ENGKAU
sembuhkan oleh bilur-bilurMu.

Tahirkan lidah, mulut dan bibirku sehingga hanya kata-kata berkat dan
Firman-Mu saja yang bisa aku katakan.

Tahirkan mataku sehingga hanya hal hal yang daripadaMu saja yang aku
lihat, untuk pertumbuhan imanku.

Tahirkan telingaku sehingga hanya kebenaranMu yang aku dengar dan perdengarkan.

Berkatilah aku, pasangan hidupku, anak-anakku, semua keluargaku,
rumahku, pekerjaanku serta teman2ku.

Jadikanlah kami perpanjangan hati dan tanganMU.

Terima Kasih Bapa untuk semuanya

Dalam nama TUHAN YESUS aku berdoa.

AMIN....

Jumat, 08 Mei 2009

BUKU HARIAN AYAH

Ayah dan ibu telah menikah lebih dari 30 tahun,
saya sama sekali tidak pernah melihat mereka bertengkar.

Di dalam hati saya, perkawinan ayah dan ibu ini
selalu menjadi teladan bagi saya,
juga selalu berusaha keras
agar diri saya bisa menjadi seorang pria yang baik,
seorang suami yang baik seperti ayah saya.
Namun harapan tinggallah harapan,
sementara penerapannya sangatlah sulit.

Tak lama setelah menikah,
saya dan istri mulai sering bertengkar
hanya akibat hal - hal kecil dalam rumah tangga.

Malam minggu pulang ke kampung halaman,
saya tidak kuasa menahan diri
hingga menuturkan segala keluhan tersebut pada ayah.

Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun
ayah mendengarkan segala keluhan saya,
dan setelah beliau berdiri
dan masuk ke dalam rumah.
Tak lama kemudian, ayah mengusung keluar
belasan buku catatan
dan ditumpuknya begitu saja
di hadapan saya.

Sebagian besar buku tersebut
halamannya telah menguning,
kelihatannya buku-buku tersebut
telah disimpan selama puluhantahun.

Ayah saya tidak banyak mengenyam pendidikan,
apa bisa beliau menulis buku harian?
Dengan penuh rasa ingin tahu
saya mengambil salah satu dari buku-buku itu.

Tulisannya memang adalah tulisan tangan ayah,
agak miring dan sangat aneh sekali,
ada yang sangat jelas,
ada juga yang semrawut,
bahkan ada yang tulisannya
sampai menembus beberapa halaman kertas.

Saya segera tertarik dengan hal tersebut,
mulailah saya baca dengan seksama
halaman demi halaman isi buku itu.

Semuanya merupakan catatan hal-hal sepele,
"Suhu udara mulai berubah menjadi dingin,
ia sudah mulai merajut baju wol untuk saya."

"Anak - anak terlalu berisik, untung ada dia."


Sedikit demi sedikit tercatat,
semua itu adalah catatan mengenai
berbagai macam kebaikan
dan cinta ibu kepada ayah,
mengenai cinta ibu terhadap anak-anak
dan terhadap keluarga ini.

Dalam sekejap saya sudah membaca habis beberapa buku,
arus hangat mengalir di dalam hati saya,
mata saya berlinang air mata.

Saya mengangkat kepala,
dengan penuh rasa haru saya berkata pada ayah
"Ayah, saya sangat mengagumi ayah dan ibu."


Ayah menggelengkan kepalanya dan berkata,
"Tidak perlu kagum, kamu juga bisa."

Ayah berkata lagi,
"Menjadi suami istri selama puluhan tahun lamanya,
Tidak mungkin sama sekali
tidak terjadi pertengkaran dan benturan"


Intinya adalah harus bisa belajar
untuk saling pengertian dan toleran.
Setiap orang memiliki masa emosional,
ibumu terkadang kalau sedang kesal,
juga suka mencari gara - gara,
melampiaskan kemarahannya pada ayah, mengomel.

Waktu itu saya bersembunyi di depan rumah,
di dalam buku catatan
saya tuliskan segala hal yang telah ibumu lakukan
demi rumah tangga ini.

Sering kali dalam hati saya penuh dengan amarah
waktu menulis kertasnya sobek
akibat tembus oleh pena.
Tapi saya masih saja terus menulis
satu demi satu kebaikannya,
saya renungkan bolak balik
dan akhirnya emosinya juga tidak ada lagi,
yang tinggal semuanya adalah kebaikan dari ibumu."

Dengan terpesona saya mendengarkannya.
Lalu saya bertanya pada ayah,
"Ayah, apakah ibuku pernah melihat catatan-catatan ini?"


Ayah hanya tertawa dan berkata,
"Ibumu juga memiliki buku catatan.
Dalam buku catatannya
itu semua isinya adalah tentang kebaikan diriku.

Kadang kala dimalam hari,
Menjelang tidur,
kami saling bertukar buku catatan,
dan saling menertawakan pihak lain. ha. ha. ha."


Memandang wajah ayah
yang dipenuhi senyuman
dan setumpuk buku catatan
yang berada di atas meja,
tiba - tiba saya sadar akan rahasia dari suatu pernikahan :

"Cinta itu sebenarnya sangat sederhana,
ingat dan catat kebaikan dari orang lain..
Lupakan segala kesalahan dari pihak lain."

Kamis, 07 Mei 2009

MENYALAHKAN SEBENARNYA TIDAK PENTING"


Aku baru masuk kuliah saat bertemu dengan Keluarga White.
Mereka sangat berbeda dengan keluargaku, namun aku langsung
merasa betah bersama mereka.

Aku dan Jane White berteman di sekolah, dan
keluarganya menyambutku- orang luar-
seperti sepupu jauh.

Dalam keluargaku, jika ada masalah,
menyalahkan orang itu selalu penting.

"Siapa yang melakukan ini?"
ibuku membentak melihat dapur berantakan.

"lni semua salahmu, Katharine,"
ayahku berkeras jika kucing berhasil
keluar rumah atau mesin cuci piring rusak.

Sejak kami kecil,
aku dan saudara-saudaraku saling mengadu.

Kami menyiapkan kursi untuk si Terdakwa
di meja makan.

Tapi Keluarga White tidak mencemaskan siapa berbuat apa.
Mereka merapikan yang berantakan
dan melanjutkan hidup mereka.

lndahnya hal ini kusadari penuh
pada musim panas ketika Jane meninggal.

Keluarga White memiliki enam anak:
tiga lelaki, tiga perempuan.

Satu putranya meninggal saat masih kecil, mungkin karena
itulah kelima yang tersisa menjadi dekat.

Di bulan Juli, aku dan tiga putri White memutuskan
berjalan-jalan naik mobil dari rumah mereka di Florida
ke New York
Dua yang tertua, Sarah dan Jane, adalah mahasiswa,
dan yang terkecil, Amy,
baru menginjak enam belas tahun.

Sebagai pemilik SIM baru yang bangga,
Amy gembira ingin melatih keterampilan mengemudinya
selama perjalanan itu. Dengan tawanya yang lucu,
ia memamerkan SIM-nya kepada siapa saja
yang ditemuinya.

Kedua kakaknya ikut mengemudikan mobil pada
bagian pertama perjalanan,
tapi saat mereka tiba di daerah yang berpenduduk jarang,
mereka membolehkan Amy mengemudi.

Di suatu tempat di South Carolina , kami keluar dari jalan
tol untuk makan. Setelah makan, Amy mengemudi lagi.
Ia tiba di perempatan dengan tanda stop
untuk mobil dari arah kami.

Entah ia gugup atau tidak memperhatikan
atau tidak melihat tandanya
tak akan ada yang tahu.
Amy terus menerjang perempatan
tanpa berhenti.

Pengemudi trailer semi-traktor besar itu
tak mampu mengerem pada waktunya,
dan menabrak kendaraan kami.
Jane langsung meninggal.

Aku selamat hanya dengan sedikit memar.
Hal tersulit yang kulakukan adalah menelepon
Keluarga White dan memberitakan
kecelakaan itu dan bahwa Jane meninggal.

Sesakit apa pun perasaanku
kehilangan seorang sahabat,
aku tahu bagi mereka jauh lebih pedih
kehilangan anak.

Saat suami-istri White tiba di rumah sakit,
mereka mendapatkan dua putri
mereka di sebuah kamar.

Kepala dibalut perban;
kaki Amy digips.
Mereka memeluk kami semua
dan menitikkan air mata
duka dan bahagia saat
melihat putri mereka.

Mereka menghapus air mata
kedua putrinya dan menggoda Amy
hingga tertawa
sementara ia belajar menggunakan kruknya.

Kepada kedua putri mereka,
dan terutama kepada Amy,
berulang-ulang mereka
hanya berkata,
"Kami gembira kalian masih hidup."

Aku tercengang.
Tak ada tuduhan.
Tak ada tudingan.
Kemudian, aku menanyakan
Keluarga White mengapa mereka tak
pernah membicarakan fakta
bahwa Amy yang mengemudi
dan melanggar rambu-rambu lalu lintas.

Bu White berkata,
"Jane sudah tiada, dan kami sangat
merindukannya.
Tak ada yang dapat kami katakan
atau perbuat yang
dapat menghidupkannya kembali.

Tapi hidup Amy masih panjang.
Bagaimana ia bisa menjalani
hidup yang nyaman dan
bahagia jika ia merasa
kami menyalahkannya atas kematian
kakaknya?"

Mereka benar.
Amy lulus kuliah dan menikah
beberapa tahun yang lalu.
Ia bekerja sebagai guru sekolah anak luar biasa.

Putrinya sendiri sudah dua,
yang tertua bernama Jane.

Aku belajar dari Keluarga White
bahwa menyalahkan sebenarnya tidak penting.
Bahkan, kadang-kadang, tak ada gunanya sama sekali.

BONUS
Forgiveness does not change the past,
but it does enlarge
the future.

Minggu, 03 Mei 2009

Cerita Michael

Berikut ini adalah sebuah surat,
yang ditulis oleh seorang pelaut muda
untuk ibunya ketika ia dirawat di rumah sakit
karena luka perang di Korea,
tahun 1950.

Surat itu tiba di tangan seorang pastor
Angkatan Laut yang membacakannya
di hadapan 5000 pelaut di Pangkalan Angkatan Laut San Diego,
tahun 1951.

Pastor Angkatan Laut itu telah berbicara dengan pelaut muda
dimaksud, ibunya, dan dengan Sersan dari patroli yang bertugas.
Pastor Angkatan Laut ini, Pastor Walter Muldy,
meyakinkan semua orang yang bertanya, bahwa cerita
ini adalah nyata.

Surat ini pernah dibaca sekali di tahun 1960 di sebuah
stasiun radio di Midwestern pada saat Natal.
Kini kami menghadirkan surat
itu di sini dan kami biarkan surat itu
untuk bisa menempatkan nilai-nilainya
sendiri.

Ibu Yang Terkasih,

Saya tak berani menulis surat ini ke orang lain
selain kepada Ibu karena tak
ada orang yang bakal mempercayainya.
Mungkin Ibu juga akan merasa sulit
untuk mempercayainya,
tapi saya harus menceritakan hal ini ke seseorang.

Pertama-tama, saya sekarang sedang di rumah sakit.
Jangan khawatir, Ibu
dengar saya, jangan khawatir.
Saya terluka, tapi saya baik-baik saja
sekarang.

Dokter mengatakan kalau saya bisa bangun
dan berkeliling dalam waktu satu bulan.
Tetapi, bukan itu yang ingin saya ceritakan pada Ibu.

Ibu ingat, ketika saya bergabung dengan Angkatan Laut tahun lalu;
ingat ketika saya pergi, bagaimana Ibu berkata
pada saya untuk selalu berdoa
kepada St. Michael, setiap hari?

Ibu sebetulnya tidak perlu mengatakan hal itu.
Semenjak itu, saya ingat kata-kata Ibu
untuk selalu berdoa kepada St. Michael,
Sang Malaikat Tertinggi.

Ibu bahkan memberikan saya nama itu.
Saya selalu berdoa kepada St. Michael.
Ketika saya tiba di Korea, saya bahkan
berdoa lebih keras.

Ibu ingat doa yang Ibu ajarkan pada saya?
"Michael, Michael dari kesatuan balatentara yang menghiasi surga."
Ibu tahu kelanjut-annya.
Saya mengucapkan doa itu setiap hari,
kadang-kadang ketika
saya sedang berbaris atau beristirahat,
tetapi selalu sebelum saya pergi tidur.
Saya bahkan mengajak beberapa teman saya untuk berdoa itu.

Suatu hari, saya mendapat tugas di barisan depan.
Waktu itu kami sedang mengintai musuh.
Saya bergerak perlahan dalam cuaca yang sangat dingin;
napas saya seperti asap cerutu.
Saya pikir saya tahu tiap orang yang sedang
patroli, ketika di sebelah saya ada seorang pelaut
yang belum pernah saya temui.
Dia lebih besar dari seluruh pelaut yang pernah saya lihat.
Tingginya lebih dari 6 kaki 4 inci
dan badannya proporsional.

Hal itu membuat saya merasa aman berada dekat orang
yang bertubuh tinggi besar seperti itu.

Bagaimana pun juga,
di sanalah kami susah payah berjalan.
Sebagian patroli menyebar.
Untuk memulai pembicaraan, saya berkata,
"Dingin ya", lalu saya tertawa.
Saya berbicara mengenai cuaca
di tengah-tengah kemungkinan terbunuh
dalam tiap menitnya!

Teman seperjalanan saya kelihatannya mengerti.
Saya dengar dia tertawa kecil.
Saya memandangnya,
"Saya belum pernah melihat kamu sebelumnya.
Saya pikir saya sudah tahu setiap orang berseragam di sini."

"Saya baru saja bergabung,"
dia menjawab, "Nama saya Michael."

"Begitu ya,"
Saya berkata terkejut, "Itu juga nama saya."

"Saya tahu," katanya dan kemudian mulai berdoa,
"Michael, Michael dari pagi."

Saya sangat tercengang sampai
tidak bisa berkata apa-apa selama semenit.
Bagaimana dia tahu nama saya,
dan doa yang Ibu ajarkan pada saya?

Lalu saya tertawa pada diri saya sendiri,
setiap orang berseragam di sini tahu
mengenai saya.
Kan saya pernah mengajarkan doa tersebut
pada setiap orang
yang mau mendengarkannya.
Maka terkadang, mereka juga menghubung-hubungkan
saya sebagai St. Michael.

Tak satu pun dari kami berbicara
selama beberapa saat, ketika kemudian dia
memecah kesunyian.

"Kita akan mempunyai masalah di depan."
Orang ini pasti kondisi fisiknya
sedang bagus karena ketika dia bernapas,
saya tak dapat melihat napasnya.
Napas saya keluar bagai kabut.
Tak ada senyum tersungging lagi dari pria itu
sekarang.
Masalah di depan,
saya berpikir pada diri saya sendiri; dengan
seluruh musuh di sekitar kita,
tidak ada yang perlu ditutup-tutupi.

Salju mulai turun dalam butiran-nya
yang tebal-tebal.
Dalam sekejap, seluruh sisi kota sudah
tertutup salju, dan saya berbaris
dalam kabut putih dari
butiran-butiran salju yang basah dan lengket.

Teman seperjalanan saya menghilang.

"Michael!" Saya berteriak cemas.
Saya merasakan tangannya di tangan saya;
suaranya kuat.
"Sebentar lagi ini akan berhenti."

Ramalannya terbukti benar.
Dalam beberapa menit salju berhenti tiba-tiba
seperti waktu mulainya,
matahari bagaikan sebuah pelat yang bersinar terang.
Saya menengok ke belakang untuk melihat sebagian patroli.

Tidak ada orang
dalam pandangan saya.
Kami kehilangan mereka waktu salju tebal turun.
Saya melihat ke depan
ketika kami melewati sebuah tanjakan kecil.

Ibu, jantung saya berhenti.
Mereka ada tujuh, tujuh musuh berseragam celana
panjang, jaket dan topi yang lucu.
Hanya saja tidak ada yang lucu dari
mereka sekarang.
Tujuh senapan diarahkan ke kami.

"Tiarap, Michael!"
Saya berteriak, dan menghantam bumi yang membeku.
Saya mendengar senapan-senapan itu
menembak secara hampir bersamaan.
Saya mendengar desingan peluru-pelurunya.
Michael masih tetap berdiri.

Ibu, musuh-musuh itu tak mungkin salah sasaran,
tidak dalam jarak itu.
Saya menunggu untuk melihat Michael
benar-benar kehabisan napas,
tetapi dia tetap berdiri,
tidak bergerak terhadap tembakan-tembakan
yang mengarah padanya.

Dia lumpuh karena ketakutan.
Kadang-kadang itu terjadi, Bu,
bahkan kepada yang paling berani sekali pun.
Dia seperti seekor burung yang dikejutkan
oleh seekor ular.

Paling tidak itu yang kemudian terpikir oleh saya.
Saya melompat untuk menarik dia ke bawah
dan saat itulah saya mendengar tembakan.
Saya tiba-tiba merasakan panas di dada saya.
Saya bahkan sempat berpikir
apakah ini rasanya jika tertembak. Sekarang saya tahu.

Saya ingat saya merasakan tangan-tangan
yang kuat melingkupi saya,
tangan-tangan yang membaringkan saya
dengan hati-hati sekali di sebuah
bantal salju.
Saya membuka sepasang mata saya,
untuk pandangan yang
terakhir. Saya pikir saya sedang sekarat.
Malah mungkin saya sudah mati.

Saya ingat waktu itu saya berpikir,
ini tidaklah terlalu buruk.

Mungkin saya sedang memandang matahari.
Mungkin saya sedang dalam keadaan
shock, tetapi sepertinya saya melihat
Michael berdiri tegak kembali, hanya
saja kali ini wajahnya bersinar dengan sangat megah.

Seperti yang saya katakan,
mungkin karena matahari di mata saya, dia
kelihatan berubah setiap kali saya melihatnya.
Dia bertumbuh lebih besar,
tangan-tangannya terbentang lebar;
mungkin karena salju yang turun lagi,
saya melihat ada kecemerlangan di sekitar dia
seperti sayap-sayap dari
seorang malaikat.

Di salah satu tangannya ada sebuah pedang,
pedang yang bergerak cepat dengan sejuta cahaya.

Itulah hal terakhir yang saya ingat
sampai sebagian teman-teman saya datang
dan mendapatkan saya;
saya tidak tahu berapa lama telah berlalu.
Kadang-kadang rasa sakit dan demam saya
bisa hilang untuk sesaat.

Saya ingat mengatakan pada mereka
akan adanya musuh di depan.

"Michael, engkau dimana?" saya bertanya.
Saya lihat mereka saling
berpandangan.
"Siapa yang dimana?"
tanya salah seorang di antara mereka.

"Michael, pelaut yang besar itu.
Saya sedang berjalan dengan dia tepat
sebelum hujan badai salju menghantam kita."

"Nak," Sersan berkata,
"Kamu ti-dak sedang berjalan dengan siapa pun.
Saya mengawasimu setiap saat.
Kamu bergerak terlalu jauh.
Saya baru saja mau
memanggilmu untuk kembali,
ketika kamu menghilang di tengah salju."
Dia memandang saya dengan penuh curiga.
"Bagaimana kamu melakukan hal itu, Nak?"

"Bagaimana saya melakukan apa?"
saya bertanya setengah marah, tanpa
memikirkan luka saya.
"Pelaut itu bernama Michael dan saya baru."
"Nak," kata Sersan dengan ramahnya,
"Saya sendiri yang memilih orang-orang
berseragam di sini dan tidak ada Michael
yang lain di kesatuan kita. Hanya
kamu satu-satunya Mike di sini."

Dia jeda untuk semenit,
"Bagaimana kamu melakukannya, Nak?
Kami mendengar beberapa tembakan,
bukan dari senapanmu,
dan tak ada satu pun petunjuk
mengenai bagaimana tujuh musuh itu
bisa berada di lembah sana."

Saya tidak berkata apa-apa;
apa yang dapat saya katakan?
Saya hanya dapat
memandang mereka dengan
mulut terbuka karena heran.

Setelah itu, Sersan berbicara lagi.
"Nak," dia berkata dengan hati-hati,
"Setiap orang dari ketujuh musuh itu
terbunuh oleh sambaran pedang."

Hanya itu yang mau saya ceritakan pada Ibu.
Seperti yang saya katakan, itu
mungkin karena sinar matahari
yang mengenai mata saya, mungkin karena demam
atau sakit yang saya rasakan,
tapi itulah yang terjadi.

Salam Sayang,

Michael

Sumber: Majalah AVE MARIA edisi AM-53, Maret-April 2009

Penterjemah: Ursula Brigitta Tiwow