yang menunggu bis.
Sebuah bis datang, dan kamu bilang,
'Wah.. terlalu penuh, sumpek, bakalan nggak bisa duduk
Aku tunggu bis berikutnya aja deh.'
Kemudian, bis berikutnya datang.
Kamu melihatnya dan berkata,
'Aduh bisnya kurang asik nih, nggak bagus lagi..
Bis selanjutnya datang, cool dan kamu
melihatmu dan lewat begitu saja.
Bis keempat berhenti di depan kamu.
Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamu
bilang,
'Nggak ada AC nih, bisa kepanasan aku'.
Maka kamu membiarkan
Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar
bahwa kamu bisa
terlambat pergi ke
kantor.
Ketika bis kelima datang, kamu
sudah tak sabar, kamu langsung melompat
masuk ke dalamnya. Setelah
beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu
salah menaiki bis.
Bis tersebut
kau baru sadar telah menyiakan waktumu
sekian lama.
Moral dari cerita ini:
sering kali
benar 'ideal' untuk
menjadi pasangan
hidupnya. Padahal tidak ada orang yang
100% memenuhi keidealan kita.
Dan kamu pun sekali-kali tidak akan pernah
Tidak ada salahnya
memiliki 'persyaratan' untuk 'calon',
tapi tidak ada salahnya juga memberi
kesempatan kepada yang berhenti di
depan kita.
Tentunya dengan jurusan yang sama
seperti yang kita tuju.
Apabila ternyata memang tidak cocok, apa boleh
buat.. tapi kamu masih bisa
berteriak 'Kiri' ! dan keluar dengan
sopan.
Maka memberi kesempatan pada yang
berhenti di depanmu,
semuanya bergantung pada keputusanmu.
Daripada kita harus jalan kaki
sendiri menuju kantormu,
dalam arti menjalani hidup
Cerita ini juga berarti,
kalau kebetulan kamu menemukan bis yang
kosong, kamu sukai dan bisa kamu
percayai, dan tentunya sejurusan
dengan tujuanmu, kamu dapat
berusaha sebisamu untuk menghentikan bis
tersebut di depanmu, agar dia dapat
memberi kesempatan kepadamu untuk
masuk ke dalamnya.
Karena menemukan yang seperti itu adalah suatu berkah
yang sangat berharga dan sangat
Lalu bis seperti apa yang kamu tunggu ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar