Selasa, 05 Juni 2012

SEKENDI AIR

Sekali peristiwa,
sepasang Suami Isteri yang selalu bertengkar
dan siap cerai, untuk jalan keluar terakhir
pergi menemui seorang Guru.

Begitu sampai, sang Guru sudah menunggu didepan pintu rumah
dengan Sekendi Air.

Ya anak2-ku, saya sudah tahu maksudmu
dan ini saya berikan seKendi Air Ajaib
yang akan menyelesaikan masalah yang sedang kau berdua hadapi.
Tetapi ada syaratnya.

Syarat apa Guru ? Pikir mereka pasti Duit atau Barang.
Syaratnya begini:
"Jika Isteri sedang Berbicara maka Anda cepat masukkan seteguk Air Ajaib
ini dalam Mulut, tetapi jangan ditelan.

Dengarkan apa yang dikatakan Isteri anda baik2
dan jangan menelan air yang berada dalam mulut".
Setelah Isteri Anda selesai, maka Anda boleh menelan air ini dan Menjawab.
T
etapi kini giliran isteri untuk memasukkan air didalam mulut tanpa ditelan.
Dengarkan juga dengan baik apa yang akan dikatakan Suami Anda.
Setelah ia selesai berbicara barulah Anda boleh menelan air ini.

Dengan suka cita suami isteri itu pulang.
Baru tiba didepan pintu rumah, si Isteri sudah mulai melancarkan penyerangan.
Si Suami karena ingat pesan Sang Guru,
cepat2 memasukkan seteguk air ajaib dalam mulut
dan mendengarkan dengan penuh perhatian
tetapi hati yang panas apa yang sedang dikatakan Isterinya.

Selesai Isteri berkata-kata, cepat2 air ditelan dan Suami ingin balas menyerang.
Tetapi Isterinya berkata "Sebentar kini gilran saya untuk minum air".
Dan kini giliran Suami mengeluarkan pendapatnya.

Isteri mendengar dengan penuh perhatian tanpa memberi komentar
karena mulutnya penuh air yang tidak boleh ditelan.
Kejadian ini terus berulang.
Pada awalnya, tiap dua hari sekali mereka harus ke Sang Guru
untuk minta Kendinya diisi kembali.

Tetapi setelah sebulan mereka datang dua minggu sekali
dan setelah itu tidak lagi pernah datang.
Akhirnya Sang Guru yang minta mereka datang untuk memberi Penjelasan.

Dengan malu hati mereka menceritakan bahwa
kini mereka tidak pernah lagi bertengkar.
Karena mendengarkan baik2 penjelasan pasangannya tanpa disela
dengan kata2 yang emosional dan menyinggung perasaan,
ternyata timbullah komunikasi yang positif.

Komunikasi sebelumnya yang dibarengi menyebut isi Kebun Binatang dan UFO
dengan Piring Terbangnya, sudah tidak ada.
Malahan kata mereka, jika Pasangannya mulai berbicara yang tidak disukai
lawan bicaranya, cukup ia mengatakan Okay, mulut saya penuh air lho. ..

Mendengar itu biasanya lawan bicaranya tersenyum atau tertawa terbahak-bahak.
Dan biasanya setelah itu kalau ada masalah, semua dapat diselesaikan dengan baik
karena memakai kepala dingin dengan suasana positif.
"Kebetulan kami kemari, apakah boleh Kendi ini diisi ulang ?"
Jawab sang Guru "Tidak perlu anak2- ku. Itu sebetulnya juga air minum biasa.
Cara mempraktekkannya telah menyelamatkan Perkawinanmu.
Selamat dan Lanjutkan... ........

Tidak ada komentar: