Senin, 21 Mei 2012

BERKELAHI

Saat jam istirahat, ada perkelahian antara dua murid laki² di kelas.
Akhirnya seorg guru dtg menengahi & melerai mereka.
Tdk lama kemudian, Kepala Sekolah sekolah msk ke kelas tersebut & lgsg menyampaikan maksud kedatangannya.

"Adi, kamu nanti datang kantor Bapak, jam 2 siang",
Murid yg dimaksud seketika pucat pasi.
"Baik Pak,"
Habis aku! Pasti akan dimarahi & dikenai sanksi gara² berantem tadi, begitu pikir Adi.

Pukul 2 siang, Adi sdh ada di dpn ktr & mengetuk pintu ruangan kepsek.
Jantungnya berdegup keras & tubuhnya serasa lunglai.
"Masuk!" terdengar suara dari dlm. Adi pun masuk.
Dgn takut², ia berdiri dekat meja kepsek, sambil menundukkan kepalanya dalam².

"Duduk Adi. Knp Bapak memanggilmu?
Tentu berkaitan dgn perkelahianmu tadi" kata kepsek yg diikuti anggukan kepala Adi.
Lanjutnya, "Adi telah melanggar peraturan ttg tdk boleh berkelahi di sekolah, apalagi di kelas.
Tetapi ada bbrp hal yg ingin bapak sampaikan berkaitan dgn kasusmu ini.

Pertama, bapak senang kamu dtg tepat waktu, itu menunjukkan kamu adalah anak yg disiplin."
Beliau lalu mengambil sebuah permen & meletakkannya di meja.

"Kedua, bapak menghargai kedatanganmu saat ini.
Artinya kamu menghargai bapak sbg guru & kepsekmu.
Kamu adalah anak yang berjiwa besar & siap bertanggung jawab. Betul begitu Adi?"

"Bapak sdh berbicara dengan guru & bbrp temanmu.
Kamu berkelahi dengan Rudi karena membela teman perempuan yg dilecehkan olehnya. Benar begitu?
Bapak salut. Ini pertanda kamu adalah seorang gentleman, laki² sejati.
Tapi ingat: Berkelahi bukanlah pilihan utk menyelesaikan masalah.
Adi hrs lbh bijak & jelas, bkn dgn berkelahi spt tadi".

Kepsek meletakkan sebuah permen lagi di atas meja.
"Nah yang terakhir, karakter positif yang telah Andika tunjukkan hari ini harus dipertahankan & dikembangkan di masa depan. Bapak yakin kamu akan berubah & akan maju di kemudian hari.
Belajar lebih baik Adi, oke?"
Sambil tersenyum, beliau menambahkan satu buah permen lagi di meja dan menyodorkan permen² tersebut ke arah Adi.

"Ambillah hadiah & kenang²an dari Bapak ini!"
Adi yg awalnya ketakutan akn mendapat hukuman & tidak menyangka justru mendapat "penghargaan" dari kepseknya,
mengangguk mantap.

"Terima kasih Pak. Saya sgt terkejut.
Bapak tidak menghukum saya bahkan memuji & menghargai saya.
Saya berjanji, pasti berubah & akan lebih rajin belajar untuk masa depan saya sendiri."

Friends.. Betapa pentingnya nilai budi pekerti ditanamkan kepada anak² sejak dini.
Kita tahu, mereka kadang melakukan kesalahan tetapi kalau cara
kita sekadar keras dengan hanya menghukum tanpa diberi pengertian yang baik,
tentu akan melahirkan ketidak sehatan perkembangan mental.

Antara lain, bisa menimbulkan sakit hati, dendam, kebencian,depresi, putus asa,
dan sifat² negatif lainnya.
Akan tetapi bila kita mampu memberikan pengertian sekaligus menanamkan
budi pekerti yg baik, sekalipun ada hukuman, tetap nilainya akan berbeda.

Harga diri & kepercayaan diri anak ttp terjaga & sgt positif dlm
pertumbuhan di kehidupan mereka selanjutnya.

Tidak ada komentar: